Betapa besar efek pendidikan yang diperoleh seseorang terhadap tingkah lakunya. Pendidikan mengenai kebajikan akan mendorong seseorang untuk berbuat baik kepada orang lain. Begitu pula sebaliknya. Jika seseorang mendapat anutan ihwal banyak sekali keburukan, maka orang tersebut kemungkinan besar akan menjadi jelek tingkah lakunya.
Kepribadian seseorang tercermin dalam tingkah laris yang ditampilkan. Tingkah laris seseorang menggambarkan secara lahir ciri tabiat yang dimiliki orang tersebut. Ciri tabiat menjadi identitas khusus yang membedakan seseorang dari orang yang lain. Inilah yang membangun kepribadian seseorang.
A. Pengertian Kepribadian
B. Faktor Pembentuk Kepribadian
Kepribadian suatu kelompok masyarakat juga berbeda dengan kepribadian kelompok masyarakat lainnya. Perbedaan kepribadian terjadi alasannya ialah efek beberapa faktor berikut.
C. Tahap Perkembangan Kepribadian
Dalam perkembangan kepribadian lingkungan keluarga merupakan tahap pertama sosialisasi yang dijalani individu. Sosialisasi tidak berhenti hanya di lingkungan keluarga. Ketika kalian mulai memasuki lingkungan sosial yang lebih luas, proses sosialisasi itu terus berlanjut. Saat berinteraksi dengan tetangga, kalian berguru nilai sosial dan norma sosial baru.
Ketika masuk lingkungan sekolah kalian tidak hanya bertemu dengan bapak/ibu guru saja, tetapi juga dengan teman-teman sebaya yang kuat besar pula dalam pembentukan kepribadianmu. Setelah melewati masa sekolah, kalian akan memasuki lingkungan kerja. Di sini kepribadianmu akan terus berkembang.
Jadi, proses sosialisasi berlangsung terus-menerus tanpa henti. Setiap memasuki lingkungan pergaulan baru, individu menemukan nilai sosial dan norma sosial yang baru. Timbul dorongan-dorongan yang menciptakan individu berusaha mengikuti keadaan dan mematuhi norma sosial yang berlaku di sana.
D. Teori Perkembangan Kepribadian
Teori perkembangan kepribadian dikemukakan sejumlah mahir sosiologi menyerupai Charles H. Cooley dengan cermin diri dan George Herbert Mead dengan teori ihwal tahap pengembangan diri manusia.
1. Pemikiran Charles H. Cooley
Di antara teori-teori perkembangan kepribadian diungkapkan oleh Charles H. Cooley dengan ’Cermin Diri’ (Kamanto Sunarto, 2000). Teori cermin diri menyampaikan bahwa seseorang menggambarkan dirinya sendiri sesuai dengan pandangan orang lain terhadap orang tersebut. Ada tiga langkah dalam proses pembentukan cermin diri.
Teori George Herbert Mead menyampaikan bahwa insan yang gres lahir belum mempunyai diri. Diri insan akan berkembang secara sedikit demi sedikit melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Pengembangan diri insan berlangsung melalui tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other.
Dari pandangan-pandangan tersebut, kita sanggup mengetahui garis besar pemikiran George Herbert Mead bahwa diri seseorang terbentuk melalui interaksinya dengan orang lain.
Kepribadian seseorang tercermin dalam tingkah laris yang ditampilkan. Tingkah laris seseorang menggambarkan secara lahir ciri tabiat yang dimiliki orang tersebut. Ciri tabiat menjadi identitas khusus yang membedakan seseorang dari orang yang lain. Inilah yang membangun kepribadian seseorang.
A. Pengertian Kepribadian
Dalam kehidupan sehari-hari kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, menyerupai kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian” Beberapa mahir menawarkan pengertian masing-masing mengenaip kepribadian menyerupai di bawah ini.
- Menurut Koentjaraningrat (1990) kepribadian ialah beberapa ciri tabiat yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga individu itu mempunyai identitas khusus yang berbeda dari orang lain.
- Menurut Horton (1982:12), Pengertian kepribadian ialah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan
- seseorang kalau dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
- Schaefer & Lamm (1998:97) mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan ciri-ciri unik, perilaku, teladan sikap, dan kebutuhan seseorang.
- Pengertian kepribadian berdasarkan Sujanto, menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu totalitas psikofisis yang rumit dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
- Menurut Kartini dan Dali (2006), pengertian kepribadian ialah tingkah laris khas dan sifat seseorang seseorang yang membuatnya berbeda dengan orang lain. Kemudian, kepribadian sanggup juga berarti integrasi karakteristik dari pola, minat, tingkah laku, potensi, minat, pendirian, kemampuan dan struktur-struktur yang dimiliki seseorang;
- Definisi kepribadian berdasarkan Cuber bahwa kepribadian ialah adonan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan terlihat oleh seseorang.
- Menurut Browen, pengertian kepribadian ialah corak tingkah laris sosial yang mencakup opini, sikap, corak kekuatan, keinginan, dan dorongan seseorang.
- Menurut Theodore, definisi kepribadian ialah organisasi sikap-sikap/ prespositons yang seseorang miliki sebagai latar belakang terhadap perilaku.
B. Faktor Pembentuk Kepribadian
Kepribadian suatu kelompok masyarakat juga berbeda dengan kepribadian kelompok masyarakat lainnya. Perbedaan kepribadian terjadi alasannya ialah efek beberapa faktor berikut.
- Faktor pertama, warisan biologis. Pengaruh warisan biologis tampak pada inteligensi dan kematangan fisik. Tetapi, banyak ilmuwan beropini bahwa perkembangan potensi warisan biologis dipengaruhi oleh pengalaman sosial seseorang. Barangkali kalian berbakat menyanyi. Namun, semoga menjadi seorang penyanyi yang baik, kalian mesti melatih dan membuatkan talenta menyanyi terus-menerus.
- Faktor kedua, lingkungan alam. Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam mengakibatkan insan harus mengikuti keadaan terhadap alam. Penyesuaian diri terhadap alam memengaruhi kepribadian orang tersebut. Misalnya, kepribadian penduduk yang tinggal di kawasan pesisir pantai berbeda dengan kepribadian penduduk yang tinggal di kawasan pegunungan.
- Faktor ketiga, lingkungan sosial. Kehidupan insan dipengaruhi oleh kelompok tempat ia bergabung. Setiap kelompok mempunyai nilai dan norma sendiri yang disosialisasikan kepada semua anggota. Proses pembelajaran itu berlangsung terus-menerus. Karena terus-menerus dipahami dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai dan norma telah menempel pada diri individu. Jadi, tidak heran bila dikatakan bahwa kepribadian seseorang dibuat oleh lingkungannya.
C. Tahap Perkembangan Kepribadian
Dalam perkembangan kepribadian lingkungan keluarga merupakan tahap pertama sosialisasi yang dijalani individu. Sosialisasi tidak berhenti hanya di lingkungan keluarga. Ketika kalian mulai memasuki lingkungan sosial yang lebih luas, proses sosialisasi itu terus berlanjut. Saat berinteraksi dengan tetangga, kalian berguru nilai sosial dan norma sosial baru.
Ketika masuk lingkungan sekolah kalian tidak hanya bertemu dengan bapak/ibu guru saja, tetapi juga dengan teman-teman sebaya yang kuat besar pula dalam pembentukan kepribadianmu. Setelah melewati masa sekolah, kalian akan memasuki lingkungan kerja. Di sini kepribadianmu akan terus berkembang.
Jadi, proses sosialisasi berlangsung terus-menerus tanpa henti. Setiap memasuki lingkungan pergaulan baru, individu menemukan nilai sosial dan norma sosial yang baru. Timbul dorongan-dorongan yang menciptakan individu berusaha mengikuti keadaan dan mematuhi norma sosial yang berlaku di sana.
D. Teori Perkembangan Kepribadian
Teori perkembangan kepribadian dikemukakan sejumlah mahir sosiologi menyerupai Charles H. Cooley dengan cermin diri dan George Herbert Mead dengan teori ihwal tahap pengembangan diri manusia.
1. Pemikiran Charles H. Cooley
Di antara teori-teori perkembangan kepribadian diungkapkan oleh Charles H. Cooley dengan ’Cermin Diri’ (Kamanto Sunarto, 2000). Teori cermin diri menyampaikan bahwa seseorang menggambarkan dirinya sendiri sesuai dengan pandangan orang lain terhadap orang tersebut. Ada tiga langkah dalam proses pembentukan cermin diri.
- Pertama, imajinasi ihwal pandangan orang lain terhadap diri seseorang, contohnya anda merasa telah berpakaian yang rapi dan sopan ketika berangkat ke sekolah.
- Kedua, imajinasi ihwal evaluasi orang lain terhadap sesuatu yang terdapat pada diri seseorang. Misalnya, mengenai pakaian yang dikomentari kurang bersih, kurang rapi. Atau sikapmu yang dikatakan tidak sopan atau ugal-ugalan.
- Ketiga, perasaan seseorang ihwal penilaian-penilaian itu, menyerupai bangga, kecewa, gembira, atau rendah diri. Semua itu timbul sebagai tanggapan imajinasi diri sendiri sehubungan dengan pengungkapan seseorang terhadap komentar orang lain yang ditujukan kepadanya.
Teori George Herbert Mead menyampaikan bahwa insan yang gres lahir belum mempunyai diri. Diri insan akan berkembang secara sedikit demi sedikit melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Pengembangan diri insan berlangsung melalui tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other.
- Tahap play stage. Seorang anak kecil mulai berguru mengambil tugas orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai menirukan tugas yang dijalankan orang tuanya atau tugas orang sampaumur lain yang sering berinteraksi dengannya. Wujud peniruan itu contohnya anak kecil menirukan tugas yang dijalankan ayah, ibu, kakak, nenek, polisi, dokter, tukang pos, sopir, dan lain-lain.
- Tahap game stage. Pada tahap ini, seorang anak mengetahui tugas yang harus dijalankannya serta mengetahui tugas yang harus dijalankan oleh orang lain yang berinteraksi dengannya. Hal ini tampak dalam suatu pertandingan. Seorang anak yang bermain sebagai penjaga gawang sepak bola, misalnya. Dia mengetahui tindakan yang harus dilakukannya serta tindakan para pemain lain, wasit, penjaga garis, dan sebagainya.
- Tahap generalized stage. Semula anak hanya berinteraksi dengan sejumlah kecil orang, terutama anggota keluarga. George Herbert Mead menyebut orang yang penting dalam proses sosialisasi ini sebagai significant others. Pada tahap ketiga ini, seseorang dianggap telah bisa mengambil peran-peran yang dijalankan oleh orang lain dalam masyarakat.
Dari pandangan-pandangan tersebut, kita sanggup mengetahui garis besar pemikiran George Herbert Mead bahwa diri seseorang terbentuk melalui interaksinya dengan orang lain.
Pengertian Dan Faktor Pembentukan Kepribadian
Reviewed by dannz
on
3:24 AM
Rating: