Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah Swt., yaitu orang yang mendapatkan wahyu dan berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain atau umat manusia. Nabi dan rasul harus menjadi teladan umat manusia. Semua nabi dan rasul membawa anutan tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa.
Jumlah rasul yang disebutkan di dalam al-Qur’an ada 25 orang. Nabi dan rasul mempunyai sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Rasul Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar dalam menjalani perintah Allah Swt. Rasul Ulul ’Azmi itu ialah Muhammad saw., Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., dan Isa a.s. Nabi Muhammad saw. ialah nabi dan rasul terakhir (penutup).
Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48 berikut ini.
(wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna)
Artinya:
Ayat di atas menjelaskan wacana “alasan Allah Swt. mengutus para rasul”. Allah mengutus para rasul untuk memberi kabar bangga dan memperlihatkan peringatan. Kabar bangga maksudnya memberikan kesepakatan Allah Swt. bagi orang yang menaati perintah-Nya. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang ingkar kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya akan menerima jawaban jelek yaitu neraka jahanam.
A. Tugas dan Sifat Rasul-rasul Allah
Para utusan Allah mempunyai kiprah yang sangat berat, supaya kiprah itu sukses dan berhasil, mereka diberi sifat-sifat yang istimewa oleh Allah Swt. yaitu “sifat-sifat wajib bagi rasul”
Mari kita membiasakan perilaku mirip teladan berikut ini.
Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya mempunyai keteguhan/tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi mempunyai keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta
teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu memberikan ajaran-ajaran Allah Swt.
Rasul Ulul ‘Azmi itu ialah Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw. Berikut riwayat singkat para Rasul Ulul ‘Azmi.
C. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi
1. Sikap Terpuji Para Rasul
Terpuji (mahmudah) artinya perilaku yang baik sesuai hukum agama Islam. Misalnya jujur
(al-Amanah), pemaaf (al-‘Afwu), tekun (al-Khusu’), malu jikalau diri tercela (al-Hayau), bersih
(an-Nazafah), pemurah (as-Sakhau), sabar (a£-Sabru) dan seterusnya.
Para Rasul itu mempunyai sifat wajib, yaitu sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya sanggup dipercaya, sifat tablig artinya menyampaikan, dan sifat fatanah artinya berakal dan cerdas. Selain itu, ada sifat dan perilaku yang mereka pegang teguh yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, taat dan patuh kepada Allah Swt.
2. Sikap Terpuji Para Rasul Ulul ‘Azmi
Perhatikan Q.S. al-Ahzab/33: 7 yang artinya sebagai berikut :"Dan (ingatlah) dikala Kami
mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh."
Sikap terpuji di dalam ayat itu terdapat kata “teguh” , yaitu perjanjian yang teguh. Teguh dan sanggup memberikan agama kepada umatnya masing-masing. Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati,
tabah, dan sabar. Mengapa diberi gelar rasul Ulul ‘Azmi alasannya mereka yang paling banyak menerima tantangan, paling banyak penderitaan, akan tetapi mereka tetap teguh, tabah, sabar dan terus berjuang memberikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia.
D. Meneladani Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi
Seperti pesan Allah Swt. dalam Q.S. al-Ahqaf/46: 35 yang ditujukan kepada insan termasuk kita, yaitu:
Ayo Berlatih
A. Bacalah secara cermat percakapan singkat di bawah ini! Pelajaran apa yang anda peroleh dari kisah tersebut? Jelaskan!
“Apakah anda sudah tahu sifat-sifat rasul itu Fatimah?” tanya ayah Fatimah. “Insya Allah tahu ayah, yaitu siddiq, amanah, tablig, dan fatanah,” jawab Fatimah. Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar, tidak pernah berdusta, atau berbohong. Kedua, amanah artinya sanggup dipercaya. Ketiga, tablig artinya menyampaikan. Keempat, bersifat fatanah artinya cerdas, pandai, dan bijaksana.
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!
Jumlah rasul yang disebutkan di dalam al-Qur’an ada 25 orang. Nabi dan rasul mempunyai sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Rasul Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar dalam menjalani perintah Allah Swt. Rasul Ulul ’Azmi itu ialah Muhammad saw., Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., dan Isa a.s. Nabi Muhammad saw. ialah nabi dan rasul terakhir (penutup).
Perhatikan Q.S. al-An’am/6: 48 berikut ini.
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
(wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna)
Artinya:
“Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi kabar bangga dan peringatan”.
Ayat di atas menjelaskan wacana “alasan Allah Swt. mengutus para rasul”. Allah mengutus para rasul untuk memberi kabar bangga dan memperlihatkan peringatan. Kabar bangga maksudnya memberikan kesepakatan Allah Swt. bagi orang yang menaati perintah-Nya. Rasul memberi peringatan, yaitu bagi mereka yang ingkar kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya akan menerima jawaban jelek yaitu neraka jahanam.
A. Tugas dan Sifat Rasul-rasul Allah
Para utusan Allah mempunyai kiprah yang sangat berat, supaya kiprah itu sukses dan berhasil, mereka diberi sifat-sifat yang istimewa oleh Allah Swt. yaitu “sifat-sifat wajib bagi rasul”
- Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar. Seorang rasul selalu benar dalam perkataan dan perbuatan, tidak mungkin dia berkata dusta atau bohong.
- Kedua, rasul harus amanah artinya dan sanggup dipercaya. Seorang rasul tidak mungkin khianat. Dia wajib memberikan amanah Allah Swt. kepada kaumnya. Semua perkataan, perbuatan dan tindakan rasul harus benar, dan dihentikan ingkar janji.
- Ketiga, rasul bersifat tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul harus memberikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia. Rasul dihentikan menyembunyikan sesuatu yang telah diberikan Allah Swt. kepadanya.
- Keempat, rasul bersifat fathanah artinya cerdas, berakal dan bijaksana. Dengan sifat ini, seorang rasul sanggup menuntaskan kiprah kerasulannya dengan baik.
Mari kita membiasakan perilaku mirip teladan berikut ini.
- Berbuat yang benar artinya perbuatan yang sesuai dengan perintah agama. Hindari berbuat jelek yang tidak disenangi Allah Swt. dan manusia.
- Kalau kita dipercaya atau dititipi seseorang, kerjakanlah dengan jujur dan ikhlas. Ada pepatah usang menyampaikan “sekali saja kita berbuat salah, selamanya orang tidak percaya”.
- Pesan-pesan kebaikan harus disampaikan kepada orang lain, mulailah dari diri sendiri, keluarga, kemudian kepada yang lainnya.
- Hidup harus cerdas, yaitu cerdas logika dan cerdas nurani.
Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi artinya teguh atau tekad yang kuat. Ulul ‘Azmi artinya mempunyai keteguhan/tekad. Para rasul Ulul ‘Azmi mempunyai keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta
teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu memberikan ajaran-ajaran Allah Swt.
Rasul Ulul ‘Azmi itu ialah Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw. Berikut riwayat singkat para Rasul Ulul ‘Azmi.
- Nabi Nuh a.s. ialah keturunan kesepuluh dari Nabi Ādam a.s. Ia mengajak insan supaya menyembah Allah Swt. dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah Swt. Tetapi insan di masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar. Mereka yang selamat ialah para pengikut Nuh a.s.
- Nabi Ibrahim a.s. hidup pada masa raja Namrud yang zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrahim a.s. mengajak raja Namrud dan kaumnya supaya beriman dan menyembah Allah Swt. Ia ajak supaya mereka meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang sanggup kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah Swt., maka doanya dikabulkan.
- Nabi Musa a.s. hidup pada masa raja Firaun yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi Musa a.s. terus saja membuatkan anutan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa supaya diberi mitra yang membantunya. Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Musa a.s. dikabulkan Allah Swt., maka Nabi Harun a.s. diangkat Allah Swt. menjadi Rasul.
- Nabi Isa a.s. ialah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Swt. ia dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibun*h dengan cara disalib. Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh ialah orang yang ibarat Nabi Isa a.s. yaitu Yahuza (Iskariot). Lihat Q.S. an-Nisa/4: 157: “... tidaklah mereka membun*h dan menyalib Isa, hanya orang yang diserupakan Allah dengan Isa a.s. yang tersalib.
- Nabi Muhammad saw. populer jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, ia tak henti-hentinya berdakwah mengajak umat insan menyembah Allah Swt. dan meninggalkan kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Rasul terakhir ialah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamul anbiya artinya epilog atau penghabisan para nabi dan rasul.
C. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi
1. Sikap Terpuji Para Rasul
Terpuji (mahmudah) artinya perilaku yang baik sesuai hukum agama Islam. Misalnya jujur
(al-Amanah), pemaaf (al-‘Afwu), tekun (al-Khusu’), malu jikalau diri tercela (al-Hayau), bersih
(an-Nazafah), pemurah (as-Sakhau), sabar (a£-Sabru) dan seterusnya.
Para Rasul itu mempunyai sifat wajib, yaitu sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya sanggup dipercaya, sifat tablig artinya menyampaikan, dan sifat fatanah artinya berakal dan cerdas. Selain itu, ada sifat dan perilaku yang mereka pegang teguh yaitu menyembah hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, taat dan patuh kepada Allah Swt.
2. Sikap Terpuji Para Rasul Ulul ‘Azmi
Perhatikan Q.S. al-Ahzab/33: 7 yang artinya sebagai berikut :"Dan (ingatlah) dikala Kami
mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh."
Sikap terpuji di dalam ayat itu terdapat kata “teguh” , yaitu perjanjian yang teguh. Teguh dan sanggup memberikan agama kepada umatnya masing-masing. Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati,
tabah, dan sabar. Mengapa diberi gelar rasul Ulul ‘Azmi alasannya mereka yang paling banyak menerima tantangan, paling banyak penderitaan, akan tetapi mereka tetap teguh, tabah, sabar dan terus berjuang memberikan pesan Allah Swt. kepada umat manusia.
D. Meneladani Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi
Seperti pesan Allah Swt. dalam Q.S. al-Ahqaf/46: 35 yang ditujukan kepada insan termasuk kita, yaitu:
...فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Artinya :"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang mempunyai keteguhan hati ...”.Berikut ini teladan sifat para rasul Ulul ‘Azmi, yaitu:
- Teguh dan sabar dalam belajar,
- Teguh dan sabar dalam beribadah (salat),
- Teguh dan sabar dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah,
- Teguh dan sabar dalam mematuhi orang tua,
- Teguh dan sabar dalam pergaulan, tidak cepat marah,
- Teguh dan sabar dalam mematuhi peraturan, baik peraturan di rumah, sekolah, maupun dilingkungan daerah tinggal,
Ayo Berlatih
A. Bacalah secara cermat percakapan singkat di bawah ini! Pelajaran apa yang anda peroleh dari kisah tersebut? Jelaskan!
“Apakah anda sudah tahu sifat-sifat rasul itu Fatimah?” tanya ayah Fatimah. “Insya Allah tahu ayah, yaitu siddiq, amanah, tablig, dan fatanah,” jawab Fatimah. Pertama, rasul itu bersifat siddiq artinya jujur dan benar, tidak pernah berdusta, atau berbohong. Kedua, amanah artinya sanggup dipercaya. Ketiga, tablig artinya menyampaikan. Keempat, bersifat fatanah artinya cerdas, pandai, dan bijaksana.
Kita sanggup mengikuti sifat para Rasul, dengan demikian hidup kita akan lebih baik dan mendapatkan keridhoan dari ALLAH SWT .
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan jelas!
- Sebutkan arti Ulul ‘Azmi (Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati, tabah, dan sabar.)
- Amanah artinya sanggup dipercaya. Jelaskan contohnya. (Dipercaya orang bau tanah untuk ke sekolah dan memenuhi amanah orang bau tanah tersebut dengan benar-benar berangkat ke sekolah dan berguru dengan baik)
- Semua orang ingin cerdas (fatanah)! Bagaimana caranya supaya cerdas. Jelaskan.(Supaya cerdas kita harus berguru dengan rajin dan tekun)
- Semua rasul membawa anutan tauhid! Apa arti tauhid? Jelaskan. (Tauhid ialah meyakini keesaan Allah)
- Mengapa Nabi Muhammad saw. disebut rasul terakhir? Jelaskan. (Rasul terakhir ialah Nabi Muhammad saw dan tidak ada lagi nabi dan rasul setelahnya sehingga Nabi Muhammad saw. disebut dengan istilah khatamul anbiya )
- Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati. Jelaskan contohnya. (Para rasul Ulul ‘Azmi mempunyai keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu memberikan ajaran-ajaran Allah Swt. Contohnya Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibun*h dengan cara disalib.)
- Rasul Ulul ’Azmi ada 5 orang. Sebutkan. (Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., dan Muhammad saw.)
- Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad saw. di masa muda. ( Sejak usia muda, Nabi Muhammad saw. populer jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi julukan “al Amin” artinya terpercaya.)
- Apa arti musyrik? Jelaskan.(Musyrik berdasarkan syariat Islam ialah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun)
Mengenal Rasul-Rasul Allah
Reviewed by dannz
on
1:09 AM
Rating: