Untuk mengikat dua komponen menjadi satu berarti mereka digabungkan, dan sambungan tersebut dipaten atau dikunci bersamaan. Sehingga untuk memungkinkan hal tersebut terjadi dibutuhkan sebuah sebuah alat pengikat (fastener). Alat pengikat yang paling sering dipakai yakni alat pengikat (fastener) berdrat, yang mencakup baut, sekerup, stud dan mur. Semuanya itu dirancang dengan banyak pertimbangan dan masing-masing dibuat untuk kegunaan tertentu.
Kekuatan alat pengikat (fastener) mirip tadi ditentukan oleh ketebalan, atau diameternya, dan materi pembuatnya. Jika perlu meningkatkan kekuatan alat pengikat (fastener), Anda harus memperbesar ukurannya, atau pilih yang sama ukurannya tapi terbuat dari materi yang lebih kuat.
A. Jenis-jenis Baut
Baut yakni alat sambung dengan batang lingkaran dan berulir, salah satu ujungnya dibuat kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci.. Beberapa jenis baut antara lain sebagai berikut.
1. Baut Biasa
Bentuk kepalanya bermacam-macam. Umum dijumpai berbentuk segi enam biasa, jenis lain memakai topi di kepala baut, ada juga yang memakai obeng min atau kembang untuk aplikasinya. Beragam perbedaan ini tergantung penempatannya. Karena terbuat dari besi biasa, untuk jangka waktu lama, baut ini harus diperiksa.
2. Baut Bumper
Bentuknya ibarat baut pada umumnnya, hanya saja kepalanya lingkaran polos mirip jamur. Ukuran diameter juga tidak terlalu besar, mulai 6 mm hingga 14 mm. Material pembuat dari stainless sehingga daya tahannya lama. Di penggalan leher, terdapat segi empat yang berfungsi sebagai pengunci. Kaprikornus penggalan mur yang berfungsi untuk mengencangkannya.
3. Baut Flange
Material baut ini beragam, mulai dari besi biasa hingga baja hitam yang lebih awet. Terdapat topi di penggalan leher yang berfungsi sebagai pengganti ring. Fungsi mirip dengan baut orisinal yang sudah terdapat ring, hanya saja penggunaannya lebih praktis. Biasa dipakai untuk mengikat di bermacam-macam bagian, mulai dari komponen mesin hingga bodi supaya lebih kuat, namun tetap terlihat rapi.
4. Baut L
Baut jenis ini jadi favorit alasannya bentuknya lebih simpel dan rapi. Juga meningkatkan eksklusivitas tunggangan. Menggunakan baja sebagai materi dasar, daya tahannya menjadi pertimbangan utama alasannya lebih tahan serangan karat. Sesuai namanya, memakai baut jenis ini harus memakai kunci L.
5. Mur dan Baut Roda
Khusus untuk penggalan roda, umumnya pabrikan kendaraan beroda empat mengandalkan mur dengan grade 8.12. Artinya baut dan mur ini mempunyai durabilitas mumpuni, berpengaruh meski suhu mencapai di atas ambang normal. Kemudian perhatikan ulirnya. Umumnya jarak tiap ulir 1,25 mm, berfungsi supaya lebih berpengaruh menahan beban ketika roda berputar.
6. Baut Orisinal
Dinamakan begitu alasannya sudah terpasang dari masing-masing pabrikan. Materialnya dari baja putih yang tahan karat. Sudah terdapat 2 buah ring untuk menjaga tingkat kekencangan. Ukurannya bervariasi menyesuaikan masing-masing pabrikan. Biasa terdapat di beberapa penggalan mesin yang jarang dilepas.
7. Baut Mesin
Kondisi suhu tinggi pada komponen blok mesin, mengharuskan pemakaian baut dan mur sesuai kebutuhan. Sama halnya dengan mur roda, baut dan mur buat mengikat komponen blok mesin harus mengandalkan grade 8.12. Bahan material minimal memakai baja hitam
Bentuk ulir juga terlihat beda. Biasanya kepala memakai kunci L. Pada beberapa penggalan mesin ada yang membutuhkan jenis baut tertentu. Bodi berbentuk polos di pangkal, serta ulir berada di penggalan tengah hingga ujung baut. Kerapatan antar ulir biasanya berjarak 1,5 mm.
B. Mur
Sebagai pasangan baut, mur mutlak tahu betul kapasitas baut. Artinya, berapa diameter dan jarak ulir baut, mur harus menyesuaikan diri. Mur biasanya terbuat dari baja lunak, meskipun untuk beberapa keperluan khusus sanggup juga dipakai beberapa logam atau paduan logam yang lain. Jenis mur yang umum dipakai adalah:
3. Konstruksi Baut
Ukuran Baut
Ukuran besarnya baut ditentukan oleh tiga ukuran :
Kekuatan alat pengikat (fastener) mirip tadi ditentukan oleh ketebalan, atau diameternya, dan materi pembuatnya. Jika perlu meningkatkan kekuatan alat pengikat (fastener), Anda harus memperbesar ukurannya, atau pilih yang sama ukurannya tapi terbuat dari materi yang lebih kuat.
A. Jenis-jenis Baut
Baut yakni alat sambung dengan batang lingkaran dan berulir, salah satu ujungnya dibuat kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci.. Beberapa jenis baut antara lain sebagai berikut.
1. Baut Biasa
Bentuk kepalanya bermacam-macam. Umum dijumpai berbentuk segi enam biasa, jenis lain memakai topi di kepala baut, ada juga yang memakai obeng min atau kembang untuk aplikasinya. Beragam perbedaan ini tergantung penempatannya. Karena terbuat dari besi biasa, untuk jangka waktu lama, baut ini harus diperiksa.
2. Baut Bumper
Bentuknya ibarat baut pada umumnnya, hanya saja kepalanya lingkaran polos mirip jamur. Ukuran diameter juga tidak terlalu besar, mulai 6 mm hingga 14 mm. Material pembuat dari stainless sehingga daya tahannya lama. Di penggalan leher, terdapat segi empat yang berfungsi sebagai pengunci. Kaprikornus penggalan mur yang berfungsi untuk mengencangkannya.
3. Baut Flange
Material baut ini beragam, mulai dari besi biasa hingga baja hitam yang lebih awet. Terdapat topi di penggalan leher yang berfungsi sebagai pengganti ring. Fungsi mirip dengan baut orisinal yang sudah terdapat ring, hanya saja penggunaannya lebih praktis. Biasa dipakai untuk mengikat di bermacam-macam bagian, mulai dari komponen mesin hingga bodi supaya lebih kuat, namun tetap terlihat rapi.
4. Baut L
Baut jenis ini jadi favorit alasannya bentuknya lebih simpel dan rapi. Juga meningkatkan eksklusivitas tunggangan. Menggunakan baja sebagai materi dasar, daya tahannya menjadi pertimbangan utama alasannya lebih tahan serangan karat. Sesuai namanya, memakai baut jenis ini harus memakai kunci L.
5. Mur dan Baut Roda
Khusus untuk penggalan roda, umumnya pabrikan kendaraan beroda empat mengandalkan mur dengan grade 8.12. Artinya baut dan mur ini mempunyai durabilitas mumpuni, berpengaruh meski suhu mencapai di atas ambang normal. Kemudian perhatikan ulirnya. Umumnya jarak tiap ulir 1,25 mm, berfungsi supaya lebih berpengaruh menahan beban ketika roda berputar.
6. Baut Orisinal
Dinamakan begitu alasannya sudah terpasang dari masing-masing pabrikan. Materialnya dari baja putih yang tahan karat. Sudah terdapat 2 buah ring untuk menjaga tingkat kekencangan. Ukurannya bervariasi menyesuaikan masing-masing pabrikan. Biasa terdapat di beberapa penggalan mesin yang jarang dilepas.
7. Baut Mesin
Kondisi suhu tinggi pada komponen blok mesin, mengharuskan pemakaian baut dan mur sesuai kebutuhan. Sama halnya dengan mur roda, baut dan mur buat mengikat komponen blok mesin harus mengandalkan grade 8.12. Bahan material minimal memakai baja hitam
Bentuk ulir juga terlihat beda. Biasanya kepala memakai kunci L. Pada beberapa penggalan mesin ada yang membutuhkan jenis baut tertentu. Bodi berbentuk polos di pangkal, serta ulir berada di penggalan tengah hingga ujung baut. Kerapatan antar ulir biasanya berjarak 1,5 mm.
B. Mur
Sebagai pasangan baut, mur mutlak tahu betul kapasitas baut. Artinya, berapa diameter dan jarak ulir baut, mur harus menyesuaikan diri. Mur biasanya terbuat dari baja lunak, meskipun untuk beberapa keperluan khusus sanggup juga dipakai beberapa logam atau paduan logam yang lain. Jenis mur yang umum dipakai adalah:
- Mur segi enam (hexagonal plain nut), dipakai hampir di semua industri
- Mur segi empat (square nut), dipakai pada industri berat dan pada pembuatan bodi kendaraan atau pesawat
- Mur dengan mahkota dan slot pengunci (castellated nut and slotted nut), merupakan jenis mur yang dilengkapi dengan prosedur penguncian. Tujuan penguncian ini yakni supaya posisi mur tidak berubah dan mur tetap kencang.
- Mur pengunci (lock nut) merupakan mur yang mempunyai penggalan yang akan menahan pergerakan mur sehabis mur tersebut dikencangkan. Peluang kendor inidisenbabkan oleh getaran maupun gaya yang berlawanan dengan arah pengencangan mur. Bahan lentur pada mur tersebut pertama kali
3. Konstruksi Baut
- Kepala baut. Kepala baut ini terbentuk pada satu ujung baut untuk menyediakan suatu permukaan untuk penahan baut (bearing surface) yang memungkinkan kepala baut sanggup dipasang kunci / alat supaya baut sanggup berputar
- Panjang Drat (Thread Length) : panjang uliran baut
- Panjang batang (Grip Length) : panjang penggalan yang tidak berdrat. Selain itu juga disebut tangkai (shank)
- Panjang Baut atau Panjang Tangkai (Bolt Length / Shank Length) : panjang baut dari bearing surface hingga ujung drat
- Bearing Surface : penggalan bawah kepala baut
- Point : penggalan ujung baut tempat bermulanya drat
Ukuran Baut
Ukuran besarnya baut ditentukan oleh tiga ukuran :
- Diameter utama – yaitu diameter pada ujung drat baut
- Panjang baut – diukur dari bearing surface hingga ujung drat
- Ukuran kunci pas yang diharapkan untuk memutar baut – yaitu jarak yang diukur sepanjang tempat yang rata di kepala baut
Jenis Dan Spesifikasi Baut Dan Mur
Reviewed by dannz
on
11:44 AM
Rating: