Gotong Royong Kelompok Semut

Seorang pemimpin harus tahu kelebihan dan kekurangan dirinya. Semut mencontohkan kondisi dirinya yang tidak bisa bekerja di demam isu dingin. Untuk mengatasinya, semut bekerja di demam isu panas biar mereka tidak kelaparan di demam isu dingin. Semut tahu kelebihan dan kekurangannya. Ia tidak sombong. Nilai-nilai itulah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Menyadari kekurangannya, semut hidup dengan bergotong royong. Mereka sadar bahwa mustahil mereka sanggup mengumpulkan kuliner tanpa bekerja sama. Perhatikan kisah semut dan belalang berikut ini.

Semut dan Belalang
Di bawah terik matahari demam isu panas, barisan semut berjalan rapi menuju sarang. Sudah puluhan kali barisan ini berjalan bolak-balik di bawah komando sang pemimpin. Setiap semut membawa bulir kuliner di atas badannya. Tidak lebih dari satu bulir sanggup dibawa semut, sampai tak cukup sekali atau dua kali mereka bolak-balik menuju sarang.

Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.

“Hai semut-semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali semenjak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari menciptakan kalian lelah berkeringat?” seru belalang kepada barisan semut.

“Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan kuliner untuk demam isu cuek nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut kami tidak banyak. Oleh alasannya yakni itu, kami harus mondar-mandir” ujar komandan semut menjawab belalang.

“Haaah? Mengumpulkan kuliner untuk demam isu dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan kuliner yang melimpah. Buat apa sibuk dari sekarang?” ujar belalang sambil terkekeh menertawakan semut-semut.
“Hai belalang! Harusnya anda melaksanakan hal yang sama. Serangga menyerupai kita harus berkemas-kemas menghadapi demam isu dingin. Nanti, semua flora dan sumber kuliner lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin cuek juga akan menciptakan kita yang bertubuh kecil sulit keluar sarang untuk mencari makan” balas komandan semut.

“Benar belalang! Harusnya anda mengumpulkan teman-temanmu untuk berafiliasi mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru alasannya yakni demam isu panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” semut kecil menambahkan dari barisan belakang.

“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.

Begitulah adanya. Sepanjang demam isu panas barisan semut sibuk bekerja, sementara belalang santai bermalas-malasan. Hingga datang saatnya demam isu dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan. Bagaimana dengan belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik dinginnya batu.

Jika demikian, mana yang patut dijadikan teladan? Semut atau belalang?

-ditulis ulang berdasarkan fabel “The Ant and the Grasshopper”.

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Apa yang dilakukan sekelompok semut? Mengapa mereka harus melakukannya?. Sekelompok semut mengumpulkan makanan, biar pada demam isu cuek datang mereka tidak perlu lagi mencari makanan, dimana kuliner sulit di dapatkan.
2. Bagaimana menurutmu sikap belalang? Sikap belalang yang hanya bermalas-malasan kurang baik alasannya yakni untuk menghadapi demam isu cuek para serangga harus mengumpulkan makanan.
3. Bagaimana cara semut bekerja? Semut bekerja secara kelompok mengumpulkan makanan. Seekor semut hanya bisa membawa sebulir kuliner di atas tubuhnya sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan berulang-ulang.
4. Nilai-nilai baik apa yang bisa anda teladani dari kisah di atas? Kerjasama semut dalam mengumpulkan kuliner untuk persiapan demam isu cuek dan kerja keras semut yang melaksanakan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang alasannya yakni ukuran tubuhnya yang kecil.

Sekolah yakni lingkungan terdekat sehabis rumah. Di sekolah anda mencari ilmu dan bergaul dengan sahabat sebaya. Kerjasama di sekolah tentu sangat dibutuhkan alasannya yakni kegiatan di sekolah tidak akan berjalan bila komponen-komponen yang berada di sekolah tidak berafiliasi antara satu dan yang lainnya. Catatlah kegiatan-kegiatan yang membutuhkan bahu-membahu di sekolahmu.

Kegiatan	Alasan
Membangun masjid sekolah Membersihkan ruang kelas Membersihkan halaman sekolah Melaksanakan upacara bendera Melaksanakan kegiatan permainan kasti	Membangun masjid membutuhkan banyak tenaga dan biaya Membersihkan ruang kelas harus dilakukan bersama teman. Membersihkan halaman sekolah yang luas membutuhkan banyak orang Melaksanakan upacara bendera membutuhkan banyak petugas upacara Permainan kasti membutuhkan kerjasama beberapa orang pemain.

Rubrik Penilaian PKn

Kriteria	Sangat Baik (4)	Baik (3)	Cukup (2)	Kurang (1)
Contoh penerapan semangat gotong royong di sekolah	Menyebutkan 5 contoh kegiatan atau sikap yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.	Menyebutkan 4 contoh kegiatan atau sikap yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.	Menyebutkan 3 contoh kegiatan atau sikap yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.	menyebutkan 2 contoh kegiatan atau sikap yang mencerminkan semangat gotong royong di sekolah.
Alasan penerapan semangat gotong royong	Menyebutkan paling sedikit 5 alasan yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.	Menyebutkan paling sedikit 4 alasan yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.	Menyebutkan paling sedikit 3 alasan yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.	Menyebutkan paling sedikit 2 alasan yang mencerminkan semangat bahu-membahu di sekolah.