Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan yakni hasil dari interaksi antara faktor internal (potensi genetik) dengan faktor eksternal (kondisi lingkungannya). Faktor lingkungan yang m endukung, ditambah dengan potensi dari dalam badan flora merupakan kombinasi yang mengoptimalkan produktivitas tumbuhan. Ada dua hal yang kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu: faktor internal, contohnya hormon yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan; faktor eksternal, contohnya kondisi fisik kimia lingkungan, mirip panjang pendeknya hari, temperatur, sumber nutrisi, dan pencahayaan.

1. Faktor Internal
Faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam badan tumbuhan. Faktor internal dipicu oleh serangkaian proses yang terjadi dalam sel, mirip pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi. Umumnya, faktor-faktor internal yang ada di dalam badan ini berupa senyawa biokimia, mirip hormon dan enzim. Hormon merupakan substansi kimia yang tersusun dari protein. Fungsi hormon secara umum yakni untuk memacu pertumbuhan.

a. Auksin
Hormon auksin pertama kali ditemukan oleh Went yang terdapat pada ujung koleoptil kecambah gandum (Avena sativa). Auksin didominasi oleh senyawa golongan IAA (Indol Asetic Acid). Hormon auksin diproduksi di belahan koleoptil ujung tunas kemudian diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas belahan akar, batang, dan daun. Sifat hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin sanggup memengaruhi tumbuhan, di antaranya:
  1. Dapat memicu pembelahan sel di kambium fasikuler dan pemanjangan sel  pada tempat titik tumbuh batang
  2. Memengaruhi dalam pembentukan pucuk atau tunas gres dan jaringan yang luka.
  3. Merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut yang berfungsi sebagai perembesan air dan mineral.
  4. Memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama kali dibuat pada sel tumbuhan).
  5. Menghambatnya rontoknya buah dan gugurnya daun, serta bisa membantu proses partenokarpi. Partenokarpi yakni proses pembuahan tanpa penyerbukan.

b. Giberelin
Giberelin ditemukan oleh seorang peneliti Jepang berjulukan Fujikuro. Giberelin yakni zat tumbuh yang sifatnya sama atau mirip hormon auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit berbeda dengan auksin. Giberilin terdiri dari beberapa jenis, yaitu Giberrelin A, Giberrelin A2, dan Giberrelin A3 yang masing-masing mempunyai struktur dan fungsi spesifik. Beberapa fungsi dari hormon giberelin adalah:
  1. Berperan dalam dominansi apikal, pemanjangan sel, perkembangan buah, perbungaan, dan mobilisasi cadangan masakan dari dalam biji;
  2. Ikut kuat terhadap pembentukan akar flora alasannya giberelin umum terdapat di belahan meristematik pada akar.
  3. Berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa.
  4. Berfungsi dalam proses pembentukan biji, yaitu merangsang pembentukan serbuk sari (polen), memperbesar ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi biji.

c. Sitokinin
Aktivitas sitokinin pertama kali teramati ketika pembelahan sel oleh Folke Skoog dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat. Sitokinin, sesuai dengan namanya (sito= sel, kinin= pembelahan) . Ada dua jenis hormon sitokinin, yaitu zeatin (merupakan sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung). Fungsi sitokinin yakni sebagai berikut.
  1. Merangsang pembentukan akar dan batang serta pembentukan cabang akar dan batang dengan menghambat dominansi apikal
  2. Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk
  3. Memperbesar daun muda
  4. Mengatur pembentukan bunga dan buah
  5. Menghambat proses penuaan dengan cara merangasang proses serta transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
  6. Sitokinin diharapkan bagi pembentukan organel-organel semacam kloroplas dan mungkin berperan dalam perbungaan
  7. Merangsang sintesis protein dan RNA untuk mensintesis substansi lain

d. Asam absisat
Asam absisat ditemukan oleh peneliti yang bekerja pada penelitian ihwal dormansi pohon. Zat kimia yang diambil dari dedaunan sebuah pohon ternyata memengaruhi pertumbuhan pucuk dan menginduksi pembentukan tunas. Asam absisat anyak dijumpai pada batang, daun, dan biji. Asam absisat berperan dalam-hal sebagai berikut.
  1. Mengurangi kecepatan pembelahan sel di darah titik tumbuh untuk mengendalikan pertumbuhan 
  2. Memacu absisi daun pada dikala kemarau untuk mengurangi penguapan.
  3. Mendorong dormansi biji supaya tidak berkecambah

e. Etilen
Gas etilen yakni suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah renta sehingga buah menjadi matang. Fenomena gas etilen pertama kali diamati oleh ilmuwan mulai periode ke- 19. Kini, etilen telah secara luas dipakai sebagai zat pengatur tumbuh pada tumbuhan. Pengaruh etilen ini yakni sebagai berikut.
  1. Hormon ini akan menghambat pembelahan sel, menunda perbungaan, dan mengakibatkan absisi atau aborsi daun.
  2. Menyebabkan buah menjadi masak.
  3. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal.
  4. Dapat memacu pembungaan bekerja bersamaan dengan auksin 
  5. Bersama giberelin sanggup mengatur perbandingan bunga betina dan jantan pada flora berumah satu.
f. Asam Traumalin
Asam traumalin merupakan hormon yang berfungsi untuk menutup luka pada tanaman. Hormon ini banyak ditemukan pada jaringan kalus. Fitohormon ini dihasilkan oleh kambium pada batang dikotil. Vitamin juga sanggup kuat dalam pertumbuhan dan perkembangan, contohnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim.

g. Kalin
Hormon kalin banyak ditemukan pada jaringan meristem. Kalin merupakan hormon kompleks yang secara umum berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tertentu. Berdasarkan fungsinya, hormon kalin dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 
  1. Rhizokalin, sanggup memacu pertumbuhan akar;
  2. Kaulokalin, sanggup memacu pertumbuhan batang;
  3. Fitokalin, sanggup memacu pertumbuhan daun;
  4. Anthokalin, sanggup memacu pertumbuhan bunga

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tumbuhan. Faktor-faktor eksternal yang kuat terhadap pertumbuhan flora di antaranya yakni nutrisi, cahaya, temperatur, kandungan air, dan kesuburan tanah.
 Pertumbuhan dan perkembangan yakni hasil dari interaksi antara faktor internal  Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
  1. Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber bahan untuk sintesis banyak sekali komponen sel yang diharapkan selama pertumbuhan.Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
  2. Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan flora sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam badan flora dan sebagai medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak eksklusif memengaruhi laju metabolisme. 
  3. Cahaya mutlak diharapkan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara eksklusif kuat terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Dalam fotosintesis, cahaya kuat eksklusif terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak sanggup membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
  4. Suhu kuat terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.  Termoperiodis yakni perbedaan temperatur antara siang dan malam, yang sanggup kuat terhadap pertumbuhan suatu jenis tumbuhan. Tumbuhan tomat akan tumbuh baik kalau temperatur siang mencapai 26°C dan temperatur malam mencapai 20°C. Pembentukan buah terjadi kalau temperatur malam mencapai 15°C. Akan tetapi, buah tidak terbentuk kalau temperatur malam mencapai 25°C.).  Di Indonesia pada tempat tropis temperatur optimum flora berkisar antara 22° - 37° C,
  5. Tanah dan udara yang berair kuat terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap, banyak air yang diserap oleh flora dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, flora bertambah besar. Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat kuat terhadap ketersediaan unsur hara yang diharapkan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang diperlukan, mirip Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia yakni Al, Mo, Zn, yang sanggup meracuni badan tumbuhan.  Contohnya tanah yang bersifat asam terhadap tanah padsolik merah kuning (PMK), supaya tumbuhan sanggup tumbuh dengan baik maka jenis tanah ini ditambahkan keasaman dengan pengapuran.
  6. Keadaan kadar oksigen yang terdapat dalam tanah selalu berlawanan dengan kadar air dalam tanah. Jika kandungan air tinggi, kandungan udara akan rendah. Kandungan oksigen dalam tanah sangat penting untuk respirasi sel-sel akar yang akan kuat terhadap perembesan unsur hara.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Reviewed by dannz on 5:41 AM Rating: 5