Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Tumbuhan Dan Hewan

Genetika berperan penting dalam membantu insan menyingkap problem penyediaan materi pangan. Penerapan genetika memungkinkan insan untuk merakit bibit unggul pada bidang pertanian dan peternakan, sehingga sanggup menghasilkan materi pangan yang diharapkan manusia. Pemuliaan tumbuhan atau makhluk hidup lainnya biasanya bertujuan untuk mendapat varietas gres yang lebih unggul (bibit unggul). Bibit unggul yakni bibit yang mempunyai sifat sifat baik sesusai dengan kebutuhan manusia, dimana sifat sifat baik ini sanggup dikumpulkan pada satu individu melalu perkawinan silang.

1. Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tumbuhan
Salah satu pola pemuliaan tumbuhan yakni dalam penyiapan bibit unggul melalui pembuatan varietas hibrida. Varietas bibit unggul merupakan suatu jenis tumbuhan yang merupakan keturunan dari persilangan antara dua atau lebih jenis tumbuhan yang mempunyai karakteristik genetik yang berbeda. Persilangan ini tentunya juga berdasar pada inovasi yang dilakukan Mendel perihal aturan pewarisan sifat. Varietas bibit unggul ini dibentuk untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi yang baik dari induk-induk yang disilangkan.

Padi bibit unggul sanggup menghasikan beras 30% lebih banyak daripada padi pada umumnya, lebih tahan terhadap lahan yang kering, lebih pulen, lebih wangi, dan lebih cepat dipanen. Contoh padi bibit unggul contohnya varietas Arize, Intani, PPH, Bernas Prima, dan varietas IPB 4S. Varietas padi IPB 4S merupakan varietas padi yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB). Padi ini dikembangkan dalam rangka membantu pemerintah mencegah krisis pangan. Padi varietas ini mempunyai beberapa keunggulan.
  1. Umur tumbuhan genjah sekitra 112 hari, umur ini lebih pendek jikalau dibandingkan dengan varietas Ciherang.
  2. Tanaman tahan terhadap kekeringan, Pada beberapa jenis lahan menyerupai lahan tadah hujan padi ini sanggup mengikuti keadaan dengan baik.
  3. Potensi hasil panen tinggi, padi ini bisa menghasilkan 11,2 - 13,4 ton per hektar dengan rata-rata hasil panen 7 ton per hektar.
  4. Tahan terhadap penyakit tungro dan serangan hawar daun basil prototipe III. 
  5. Cocok ditanam di banyak sekali jenis lahan. Padi jenis ini sangat cocok ditanam di tempat irigasi, lahan gambut berawa, dan tadah hujan.
  6. Bentuk gabah agak gendut.Pada umumnya padi jenis lain yakni langsing namun padi jenis ini bertubuh medium (gendut).
  7. Jumlah gabah permalai di atas 300. Pada umumnya padi biasa setiap malai hanya terdiri dari 160-200 buah.
  8. Tekstur nasi pulen, padi jenis ini mempunyai tekstur pulen dan kadar amilosa yang anggun sehingga disukai masyarakat.

Selain padi juga ada jagung hibrida, contohnya Hibrida C 1, Hibrida CP 1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2,Malin, Metro, dan Varietas Bima. Jagung varietas Bima-14 Batara merupakan jagung bibit unggul unggul yang dihasilkan dari hasil persilangan galur atau jenis dari Balai Penelitian Sereal dengan galur hasil kerjasama dengan Syngenta, perusahaan asal Swiss yang bergerak dalam bidang agrobisnis termasuk biji dan materi kimia pertanian serta terlibat aktif dalam penelitian di bidang gen-gen tumbuhan dan bioteknologi. Jagung Hibrida Bima-14 mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya yakni sebagai berikut.
  1. Hibrida Bima-14 Batara ini sanggup dipanen sekitar ± 95 hari sesudah penanaman, mempunyai tinggi ± 199 cm, mempunyai perakaran yang besar lengan berkuasa sehingga tidak gampang roboh. 
  2. Penampilan jagung ini kokoh dan seragam, kelobot jagung menutup rapat sehingga tahan penyakit bulai, karat, dan bercak daun. 
  3. Selain berpotensi kesudahannya tinggi, tumbuhan jagung hasil persilangan ini mempunyai ketahanan yang usang sehingga sanggup dipakai sebagai pakan ternak sapi dan domba. 
  4. Bentuk biji jagung ini menyerupai mutiara dan berwarna kuning sehingga sangat baik dipakai sebagai pakan ternak ayam. Jagung varietas Bima-14 Batara ini bisa menghasilkan hasil panen sebesar 12,9 ton/ha.
 Genetika berperan penting dalam membantu insan menyingkap problem penyediaan materi pang Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tumbuhan dan Hewan
Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Hewan
Pemuliaan ternak diartikan sebagai suatu teknologi beternak yang dipakai untuk meningkatkan mutu genetik. Mutu genetik yakni kemampuan warisan yang berasal dari tetua dan moyang individu. Pewarisan sifat berperan penting dalam pemuliaan hewan, yaitu dalam rangka untuk menghasilkan binatang ternak berkualitas tinggi, contohnya unggas yang bisa menghasilkan banyak telur atau sapi dengan kualitas susu dan daging yang baik.

Salah satu cara pemuliaan binatang yakni dengan inseminasi buatan. Inseminasi buatan atau kawin suntik yakni suatu cara atau teknik untuk memasukkan sp*rma yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam susukan alat reproduksi betina dengan memakai metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'. Inseminasi buatan (IB) memungkinkan peternak untuk menghasilkan lebih banyak keturunan dari masing-masing pejantan yang terpilih (unggul) dibandingkan dengan persilangan secara alami. Pada dasarnya arti genetis dari IB yakni seleksi dari hasil seleksi untuk sifat-sifat yang diinginkan untuk ditingkatkan secara maksimal sehingga kecepatan perubahan genetik meningkat.

Contoh pewarisan sifat pada binatang yang lain yakni pada ayam broiler. Ayam broiler sanggup dikelompokkan berdasar asal wilayahnya antara lain: Amerika, Mediterania, Inggris, dan Asia. Pada umumnya ayam broiler di Indonesia juga berasal dari daerah-daerah tersebut. Contoh jenis ayam broiler dari Asia yaitu jenis Brahma yang berasal dari India. Ayam broiler dari Inggris contohnya jenis Cornish, ayam ini mempunyai badan yang pendek, namun menghasilkan banyak daging. Ayam broiler dari Amerika contohnya jenis Playmouth Rock, ayam ini mempunyai bulu butih keabuan, badan besar, daging yang lezat, dan bisa menghasilkan telur dengan baik. Ayam ini dihasilkan dari persilangan ayam Dominique dengan ayam jenis Black Cochin.
Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Tumbuhan Dan Hewan Pewarisan Sifat Dalam Pemuliaan Tumbuhan Dan Hewan Reviewed by dannz on 7:41 PM Rating: 5