Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan

Istilah lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga sanggup memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini menciptakan lingkungan selalu dinamis dan sanggup berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu sanggup memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya bermetamorfosis baik dan tidak menutup kemungkinan untuk bermetamorfosis buruk. Perubahan itu sanggup disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut.

Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Komponen abiotik, yang terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya. Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai daerah hidupnya yang disebut dengan habitat. Habitat yaitu area ekologi atau lingkungan yang dihuni oleh spesies tertentu dari hewan, tumbuhan, atau jenis lain dari organisme. Dalam suatu habitat, terdapat banyak sekali jenis makhluk hidup (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik). Dalam daerah hidup tersebut terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Setiap organisme dalam sebuah ekosistem tidak sanggup hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu contoh interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik dan terjadi interaksi antara komponen biotik dan biotik.
 Istilah lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain sanggup terjadi melalui rangkaian insiden makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring masakan dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
  1. Rantai makanan yaitu perpindahan energi masakan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai masakan merupakan belahan dari jaring-jaring makanan, di mana rantai masakan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas.
  2. Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis masakan saja, dan juga sanggup dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Sehingga terjadi beberapa rantai masakan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai masakan yang saling berafiliasi ini disebut dengan jaring-jaring makanan.
  3. Piramida makanan yaitu suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen hingga konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil lantaran selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat tropik.
  4. Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada beberapa macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Simbiosis mutualisme merupakan suatu kekerabatan dua jenis individu yang saling memperlihatkan keuntungan satu sama lain. Simbiosis komensalisme yaitu kekerabatan interaksi dua jenis individu yang memperlihatkan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapat kerugian. Simbiosis parasitisme merupakan kekerabatan dua jenis individu yang memperlihatkan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain.

Organisme menurut cara kemampuan menyusun makanannya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. Organisme heterotrof menurut jenis yang dimakan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
  1. Organisme Autotrof yaitu makhluk hidup yang bisa menciptakan masakan sendiri dengan mengubah materi anorganik menjadi  bahan organik. Contoh organisme autotrof yaitu tumbuhan dan beberapa jenis bakteri.
  2. Organisme heterotrof yaitu organisme yang tidak bisa menyusun zat anorganik menjadi zat organik sehingga harus mendapat makanannya dengan cara memakan organisme lain.

Berdasarkan jenis makanannya, organisme heterotrof dibedakan menjadi herbivor, karnovor, dan omnivor. 
  1. Herbivor : Herbivor yaitu pemakan tumbuhan. Di dalam tingkatan rantai makanan, herbivor tergolong konsumen I. Contohnya yaitu sapi, rusa kelinci, belalang, dan ulat. 
  2. Karnivor : Karnivor yaitu pemakan binatang lain. Semua konsumer II dan seterusnya tergolong karnivor. Karena memangsa binatang lain, binatang ini disebut pula sebagai predator. Predator mendapat mangsanya dengna memburu mangsanya tersebut. Contoh karnivor yaitu kodok, laba-laba, elang, ular dan kucing.
  3. Omnivor : Omnivor yaitu pemakan segala. Hewan omnivor sanggup memakan tumbuhan atau binatang lain. Contoh omnivor yaitu beruang, kera, orangutan, siamang, dan manusia. Hewan omnivor biasanya mendominasi ekosistem, kecuali kalau ekosistem telah terganggu.
Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan Reviewed by dannz on 7:33 AM Rating: 5