Gunung berapi yaitu gunung yang terbentuk akhir material hasil erupsi menumpuk di sekitar sentra erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Erupsi yaitu letusan yang menimbulkan keluarnya material gunung api yang berupa gas, debu, fatwa lava, dan fragmen batuan. Gunung berapi terbentuk akhir pertemuan dua lempeng Bumi. Bagian lempeng yang karam memasuki lapisan astemosfir akan mencair alasannya yaitu suhu bawah lempeng Bumi yang sangat tinggi. Bagian cair tersebut akan menambah magma dalam perut Bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut sebagai lava. Lava dan debu yang meledak dari waktu ke waktu akan menumpuk dan membentuk gunung berapi. Sehingga memunculkan istilah bahwa gunung berapi sanggup tumbuh dari waktu ke waktu.
Fenomena Gunung Api
Selain di darat, gunung berapi juga sanggup terbentuk di lautan. Erupsi yang terjadi di bawah lautan sanggup memunculkan gunung berapi. Jika erupsi terjadi dalam waktu yang usang dan dengan jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan gunung berapi akan muncul hingga ke permukaan air laut. Seperti proses terbentuknya gunung berapi di Hawai. Puncak gunung tersebut muncul hingga ke atas permukaan samudera Pasifik. Gunung berapi tersebut berbeda dengan gunung berapi lainnya alasannya yaitu terbentuk pribadi dari magma yang berasal dari inti dan selimut bumi.
Selain di darat, gunung berapi juga sanggup terbentuk di lautan. Erupsi yang terjadi di bawah lautan sanggup memunculkan gunung berapi. Jika erupsi terjadi dalam waktu yang usang dan dengan jumlah lava yang sangat besar, maka sangat dimungkinkan gunung berapi akan muncul hingga ke permukaan air laut. Seperti proses terbentuknya gunung berapi di Hawai. Puncak gunung tersebut muncul hingga ke atas permukaan samudera Pasifik. Gunung berapi tersebut berbeda dengan gunung berapi lainnya alasannya yaitu terbentuk pribadi dari magma yang berasal dari inti dan selimut bumi.
Beberapa jenis gunung berapi menurut bentuk dan proses terjadinya, antara lain sebagai berikut:
- Gunung api Maar, berbentuk menyerupai danau kawah. Terjadi alasannya yaitu letusan besar yang kemudian membentuk lubang besar di pecahan puncak. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa benda padat. Contoh, Gunung Lamongan di Jawa Timur dan Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
- Gunung api Kerucut/Strato, yaitu jenis gunung api yang paling banyak dijumpai. Berbentuk menyerupai kerucut dengan lapisan lava dan debu yang berlapis-lapis. Terjadi alasannya yaitu letusan dan lelehan batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menimbulkan lereng gunung berlapis-lapis sehingga disebut strato. Sebagian besar gunung api di Indonesia masuk dalam kategori gunung api kerucut. Contoh, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Fujiyama.
- Gunung api perisai berbentuk menyerupai perisai dan terjadi alasannya yaitu lelehan yang keluar dengan tekanan rendah, sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk lereng yang sangat landai dengan kemiringan 1 hingga 10 derajat. Gunung berapi ini jauh lebih besar ukurannya dan mempunyai banyak sisi yang landai. Contoh gunung api perisai/tameng antara lain Gunung Maona Loa dan Mauna Kea Hawaii di Amerika Serikat.
Fenomena Gempa Bumi
Gempa bumi yaitu kejadian bergetarnya bumi akhir pelepasan energi dari dalam bumi. Terjadinya perubahan energi panas yang menimbulkan pergolakan inti bumi menjadi energi kinetik sehingga bisa menekan dan menggerakkan lempeng-lempeng bumi. Energi kinetik yang dihasilkan tersebut dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya sanggup dirasakan hingga ke permukaan bumi.
Indonesia merupakan kawasan rawan gempa bumi alasannya yaitu dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo- Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo- Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut, sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik atau lempeng lithosfer merupakan pecahan dari kerak bumi yang keras dan mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Hal tersebut menimbulkan lempeng tektonik menjadi bebas bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan tempat-tempat yang mempunyai kondisi tektonik yang aktif, yang menimbulkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi.
Lempeng-lempeng tektonik yang berdekatan saling berinteraksi dengan tiga kemungkinan pola gerakan yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (divergensi), saling mendekati (konvergen), dan saling geser (transform).
- Gerakan Sesar mendatar (transform). Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya, ukiran antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang menimbulkan terbentuknya Sesar San Andreas dan Sesar Semangko di Sumatera.
- Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik misalnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika pecahan selatan.
- Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antara lempeng benua dengan benua disebut tabrakan benua (continental colision) misalnya yaitu tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya. Selain itu juga tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera dan salah satu lempeng menelusup ke bawah menuju astenosfer disebut dengan (subduksi).
Tindakan untuk Mengurangi Bencana
Ada beberapa tindakan yang sanggup dilakukan untuk mengurangi dampak dari terjadinya letusan gunung berapi dan gempa Bumi. Tindakan tersebut diantaranya:
- Mencari tahu sistem pengamanan yang berlaku yang ada di kawasan masingmasing,
- Selalu meragukan ancaman yang menyertai letusan gunung berapi menyerupai gempa Bumi, hujan abu, lahar, banjir bandang, longsor, dan tsunami,
- Senantiasa melaksanakan perencanaan evakuasi, menyerupai selalu mempersiapkan baterai, senter, obat-obatan, makanan dan minuman untuk keadaan darurat, masker debu, dan kacamata untuk mengurangi dampak hujan debu,
- Selalu menyimpan nomor-nomor telepon forum tanggap darurat.
Fenomena Gunung Api Dan Gempa Bumi
Reviewed by dannz
on
9:53 AM
Rating: