Teknologi tidak ramah lingkungan merupakan bentuk penerapan teknologi yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan. Beberapa prinsip teknologi tidak ramah lingkungan di antaranya ialah teknologi tersebut menghasilkan sisa atau limbah yang sanggup membahayakan lingkungan, sumber energi yang dipakai ialah sumber energi yang tidak sanggup diperbarui, selain itu penerapan teknologi tidak ramah lingkungan ini kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. Beberapa tumpuan teknologi yang tidak ramah lingkungan ialah teknologi yang dipakai dalam pengolahan minyak bumi dan pengolahan kerikil bara.
Petroleum atau minyak mentah pada umumnya “light crude oil” merupakan cairan hitam dan lengket yang keluar dari bumi dan mengandung banyak sekali senyawa hidrokarbon yang sanggup terbakar, serta sedikit sulfur, oksigen, dan nitrogen. Minyak ini terbentuk dari makhluk hidup yang telah mati pada jutaan tahun yang kemudian terjebak dalam suatu ruang yang ditutupi oleh bebatuan di dalam tanah atau di dasar laut.
Jenis minyak ini menyusun 30% dari persediaan minyak bumi. Untuk mengambilnya kita harus mengebor ke dalam ruangan yang berisi minyak tersebut kemudian memompanya keluar. Setelah dipompa keluar minyak ini kemudian disalurkan melalui pipa, truk, atau kapal minyak menuju kilang minyak. Di kilang minyak ini minyak mentah dipanaskan untuk memisahkan komponen-komponen penyusunnya menurut titik didih.
Jenis minyak mentah yang lain sebesar 70% cadangan di bumi yaitu minyak mentah yang terkandung dalam bebatuan atau pasir minyak yang biasa disebut “heavy crude oil” yang bercampur dengan air, dan banyak mengandung surfur. Minyak jenis ini banyak terdapat di Kanada. Eksploitasi sumber ini mempunyai banyak dampak berbahaya terhadap tanah, udara, air, makhluk hidup, dan iklim. Untuk eksploitasi minyak jenis ini dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Sebelum dilakukan penambangan, hutan terlebih dahulu ditebang, fatwa air dikeringkan, dan beberapa fatwa sungai dialihkan.
- Timbunan menyerupai tanah berpasir, bebatuan, dan tanah lempung diambil sehingga terlihat bebatuan dan pasir minyak.
- Bebatuan dan pasir minyak tersebut digali dengan santunan alat berat kemudian dibawa memakai truk besar menuju tempat pemrosesan selanjutnya.
- Bebatuan dan pasir minyak dicampur dengan air panas dan uap untuk diambil kandungan bitumennya kemudian diubah menjadi minyak mentah yang selanjutnya siap untuk diolah di kilang minyak.
Untuk mengambil minyak dari pasir minyak, sangat banyak komponen tanah di Kanada yang telah dipindahkan. Sehingga menjadikan imbas jelek bagi lingkungan sekitarnya, diantaranya ialah sebagai berikut.
- Produksi minyak jenis ini menghasilkan polusi udara yang akan menyelimuti kawasan tambang dengan debu, uap, asap, dan bau.
- Produksi minyak ini menghasilkan emisi gas rumah beling tiga sampai lima kali dari pada produksi dari minyak mentah pada umumnya.
- Pada produksi ini dipakai sejumlah air dan membentuk kubangan menyerupai danau yang berisi air limbah dan kotoran yang beracun. Setiap tahun, banyak burung yang bermigrasi dan mencoba untuk meminumair ini mati. Tanggul dari danau ini berpotensi untuk bocor dan hancur sehingga sanggup menimbulkan melubernya lumpur beracun ke daratan yang di dekatnya dan ke dalam fatwa sungai. Metode produksi minyak dari sumber ini sangat tidak efektif, kotor, dan merusak lingkungan.
2. Teknologi Pengolahan Batubara
Batubara merupakan materi bakar fosil berbentuk padat yang terbentuk dari beberapa tahapan dan berasal dari tanaman darat yang terkubur 300-400 juta tahun kemudian kemudian terpapar panas yang tinggi dan tekanan selama jutaan tahun. Saat ini ada banyak pembangkit listrik yang memakai batubara untuk menghasilkan listrik. Cina, Amerika Serikat, dan India merupakan tiga negara terbesar dalam pembakaran batubara. Cina merupakan negara yang menjadi penyumbang emisi CO2 dan SO2 terbesar di dunia, yang merupakan salah satu komponen penyebab hujan asam dan menimbulkan penyakit pada manusia.
Jenis dan kualitas batubara tergantung pada tekanan, panas dan waktu terbentuknya batubara. Berdasarkan hal tersebut, maka batubara sanggup dikelompokkan menjadi 5 jenis batubara, diantaranya ialah antrasit, bituminus, sub bituminus, lignit dan gambut.
- Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik, batubara jenis ini mempunyai ciri-ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-98% dan mempunyai kandungan air kurang dari 8%.
- Bituminus merupakan batubara dengan kualitas kedua, batubara jenis ini mempunyai kandungan karbon 68%-86% serta kadar air antara 8%-10%. Batubara jenis ini banyak dijumpai di Australia.
- Sub Bituminus merupakan jenis batubara dengan kualitas ketiga, batubara ini mempunyai ciri kandungan karbonnya sedikit dan mengandung banyak air.
- Lignit merupupakan batubara dengan kwalitas keempat, batubara jenis ini mempunyai cirri mempunyai warna muda coklat, sangat lunak dan mempunyai kadar air 35%-75%.
- Gambut merupakan jenis batubara dengan kwalitas terendah, batubara ini mempunyai ciri berpori dan kadar air diatas 75%.
Permasalahan yang muncul dikala kita memakai batubara sebagai materi bakar ialah batubara merupakan materi bakar yang paling kotor di antara materi bakar yang lain. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh kerikil bara ialah sebagai berikut.
- Sebelum batubara dibakar, proses produksi batubara sehingga siap dipakai pun telah merusak tanah dan mencemari air dan udara.
- Ketika batubara dibakar secara eksklusif dengan tanpa memakai alat pengontrol pembakaran, maka sanggup menimbulkan polusi udara.
- Di dalam batubara banyak terkandung karbon dengan sedikit sulfur. Ketika dibakar sulfur akan dilepas dalam bentuk gas sulfur dioksida (SO2). Pembakaran batubara juga menghasilkan partikel karbon hitam dalam jumlah yang sangat banyak. Partikel-partikel ini sanggup masuk ke dalam paru-paru dan menimbulkan penyakit pernapasan.
- Pembangkit listrik yang memakai batubara sebagai sumber energi menghasilkan zat radioaktif 100 kali lebih banyak daripada pembangkit listrik tenaga nuklir.
- Limbah padat batubara juga harus disimpan dalam tempat yang kondusif alasannya ialah bersifat racun.
Negara kita tercinta Indonesia semua sumber daya alam baik yang sanggup diperbarui menyerupai cahaya matahari, geotermal, angin, gelombang pasang, dan tenaga air dari fatwa sungai maupun yang tidak sanggup diperbaharui menyerupai batubara, gas alam, dan minyak bumi sangatlah melimpah. Namun, semua sumber daya tersebut belum dimaksimalkan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, sehingga masih banyak penduduk Indonesia yang kesejahteraannya masih rendah. Salah satu penyebabnya ialah bangsa Indonesia belum bisa membuat teknologi untuk mengolahnya sebaik mungkin dengan teknologi yang tepat.
Contoh Teknologi Tidak Ramah Lingkungan
Reviewed by dannz
on
4:13 PM
Rating: