Daftar Nama Kerajaan Di Pulau Bali

Provinsi Bali beribu kota Denpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan sekarang terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.

Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali yaitu pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali populer sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan banyak sekali hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Ekspedisi Gajah Mada ke Bali dilakukan pada ketika Bali diperintah oleh Kerajaan Bedahulu dengan Raja Astasura Ratna Bumi Banten dan Patih Kebo Iwa. Gajah Mada memimpin ekspedisi bersama Panglima Arya Damar dengan dibantu oleh beberapa orang arya. Pertempuran ini mengakibatkan raja Bedahulu dan putranya wafat. Sehingga terjadi kekosongan pemerintahan di Bali. Majapahit menunjuk Sri Kresna Kepakisan untuk memimpin pemerintahan di Bali. Berikut ini daftar nama-nama kerajaan yang pernah ada dan masih ada di Pulau Bali.

Badung (1788–1950)
Badung yaitu kerajaan yang dibuat alasannya yaitu kejatuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya untuk ke-9 anak-anaknya. Wilayahnya ketika ini menjadi Kabupaten Badung. Pusat pemerintahan Kerajaan Badung berada di Puri Agung Denpasar hingga karenanya pasukan Belanda mengalahkan Kerajaan Badung melalui Perang Puputan Badung pada tahun 1906.

Bangli (1453-1950)
Kerajaan Bangli yaitu kerajaan yang didirikan setelah kejatuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, Penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya. Bangli diberikan status gres sebagai panegara atau kerajaan vasal di bawah sentra pemerintahan pribadi kerajaan Gelgel dengan pengangkatan I Gusti Wija Pulada sebagai Anglurah di Bangli pada Soma Julungwangi, Sasih Kesanga Penanggal ping 9 Caka 1375. Jika dikomparasikan dengan tahun Masehi, maka ketika pengangkatan tersebut yakni 14 Maret 1453 Masehi. 

Bangli sebagai sebuah kerajaan yang berdaulat lepas dari kekuasaan Gelgel pada tahun 1686, ketika terjadi pemberontakan I Gusti Agung Maruti di Gelgel. Puri Bangli sebagai sentra kota kerajaan Bangli sendiri mulai didirikan I Dewa Gde Bencingah sekitar tahun 1576 Masehi, setelah I Gusti Peraupan dikalahkan Tamanbali dan Nyalian. 

Bedahulu atau Bedulu (Abad 8 - 14) M
Kerajaan Bedahulu atau yang biasa juga disebut Bedulu merupakan kerajaan awal yang muncul di Bali. Kerajaan yang terpusat di Pejeng atau Bedulu, Gianyar, Kerajaan Bali ini berdiri pada sekitar masa ke-8 hingga masa ke-14. Kerajaan ini diperintah oleh salah satu kelompok ningrat yang berjulukan dinasti Warmadewa dengan Sri Kesari Warmadewa sebagai raja pertamanya.

Sri Kesari Warmadewa yaitu salah satu dari Wangsa Warmadewa, dimana mereka merupakan salah satu keluarga ningrat yang mempunyai kuasa besar akan pulau Bali di masa lalu. Sri Kesari sendiri, berdasarkan riwayat verbal yang beredar telah berkuasa semenjak masa ke-10, dan namanya sanggup ditemukan dalam sebuah prasasti di Sanur, berjulukan prasasti Blanjong. Tertulisnya nama Sri Kesari di dalam prasasti tadi membuatnya menjadi raja pertama di Bali yang namanya ada dalam catatan tertulis.

Buleleng (1660–1950)
Kerajaan Buleleng yaitu suatu kerajaan di Bali utara yang didirikan sekitar pertengahan masa ke-17 dan jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1849. Kerajaan ini dibangun oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti dari Wangsa Kepakisan dengan cara menyatukan seluruh wilayah wilayah Bali Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Den Bukit. 

Buleleng merupakan kerajaan yang dibangun sebagai akhir dari kejatuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Kerajaan Buleleng berstatus sebagai Daerah Tingkat II Buleleng. 

Gelgel (1520-1866)
Kerajaan Gelgel terletak di pulau Bali yang terbentuk setelah runtuhnya Majapahit. Kerajaan ini menganggap dirinya sebagai penerus sejati Majapahit. Karena ketidakcakapan Raden Agra Samprangan menjadi raja, Raden Samprangan digantikan oleh Dalem Ketut Ngulesir. Oleh Dalem Ketut Ngulesir, sentra pemerintahan dipindahkan ke Gelgel. Pada ketika inilah dimulai Periode Gelgel dan Raja Dalem Ketut Ngulesir merupakan raja pertama. Raja yang kedua yaitu Dalem Watu Renggong (1460—1550). 

Kerajaan Gelgel digulingkan oleh kekuasaan raja oleh I Gusti Agung Maruti pada tahun 1686 Masehi. Setelah dikuasainya kerajaan Gelgel oleh I Gusti Agung Maruti maka Dalem Di Made (Putra Prami Dalem Sigening) bersama dua putra dia yang masih sangat muda yaitu Dalem Pamayun dan Dalem Jambe dengan diiringi oleh pengawal – pengawal setia dia mengungsi ke tempat Guliang.

Gianyar (1771-1950)
Berdirinya keratin Griya Anyar atau yang kemudian menjadi Puri Agung Gianyar, yang diresmikan dengan upacara pada taggal 19 April 1771, mengambarkan telah lahirnya sebuah kerajaan baru, yang diperintah oleh ida Anake Agung I Dewa Manggis Api atau I Dewa Manggis Shakti. Setelah dinobatkan menjadi raja, Bliau bergelar I Dewa manggis IV, sebagai raja Kerajaan Gianyar I (pertama). Puri Agung Gianyar sebagai keraton istana raja selanjutnya menjadi sentra ibu-kota kerajaan.

Ketika Republik Indonesia Serikat (RIS) kembali ke Negara Kesatuan (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950, maka daerah-daerah diseluruh Indonesia menjadi bab dari Republik Indonesia.

Karangasem (1600–1950)
Kerajaan Karangasem yaitu salah satu kerajaan Hindu yang berdiri pada masa ke-17 di bab timur Pulau Bali. Pada masa kejayaannya, Kerajaan Karangasem bahkan mempunyai wilayah kekuasaan hingga Pulau Lombok. Setelah ditaklukkan Belanda pada tahun 1894, kerajaan ini berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia. 

Kerajaan Karangasem dibuat setelah keruntuhan kerajaan Majapahit, sehabis Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya Kerajaan Karangasem berstatus sebagai Daerah Tingkat II Karangasem dalam pemerintahan Provinsi Bali.

Klungkung (1668–1950)
Kerajaan Klungkung yaitu suatu kerajaan yang didirikan pada masa ke-17 di Pulau Bali bab tenggara. Kerajaan ini juga menguasai pulau-pulau di lepas pantai Selat Badung yaitu Nusa Ceningan, Nusa Lembongan, dan Nusa Penida. Kerajaan Klungkung sesungguhnya merupakan kelanjutan dari Dinasti Gelgel. 

Kerajaan Klungkung lahir sehabis keruntuhan kerajaan Majapahit, sehabis Dewa Agung Ketut, pemimpin Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan di antara 9 miliknya. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Kerajaan Klungkung berstatus sebagai Daerah Tingkat II Klungkung.

Mengwi (1723-1891)
I Gusti Agung Putu yaitu putra dari I Gusti Agung Anom. Ia bergelar I Gusti Agung Made Agung mendirikan kerajaan Mengwi dan menjadi Raja Mengwi I pada tahun 1723. Mengwi pada zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan mandiri. Namun, Mengwi kalah perang dan karenanya pada tahun 1891 daerahnya dibagi-bagi antara Tabanan dan Badung.
 Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini Daftar Nama Kerajaan Di Pulau Bali
Samprangan (1352-1520)
Setelah berhasil menguasai Bali dengan menaklukkan Raja Bali Kuna Sri Astasu Ratna Bumi Banten pada tahun 1343 M, sesuai dengan sumpah Palapa yang didengungkan Rakyan Gajah Mada, maka terjadi kekosongan kekuasaan di Bali. Untuk mengatasi hal itu Patih Gajah Mada memutuskan mendudukkan Sri Aji Kresna Kepakisan sebagai Gubernur Majapahit di Bali pada tahun 1352 M. 

Beristana di Samprangan sehingga pada jamannya disebut Dhalem Samprangan. Beliau yaitu putera bungsu dari Brahmana Mpu Kepakisan. Gelar Mpu sebagai Brahmana bermetamorfosis Sri, sebagai penguasa. Beliau didampingi oleh 11 orang Arya dan masing-masing diberikan tempat kedudukan kerajaan di Bali yang ditaklukkan Majapahit.

Raden Samprangan digantikan oleh Dalem Ketut Ngulesir. Oleh Dalem Ketut Ngulesir, sentra pemerintahan dipindahkan ke Gelgel.

Tabanan (1343-1906) M
Kerajaan Tabanan didirikan setelah keruntuhan Majapahit, setelah Dewa Agung Ketut, penguasa Bali dan Lombok membagi kerajaannya menjadi beberapa kerajaan. Kerajaan Tabanan merupakan pemegang kekuasaan kedua di Bali. Arya Kenceng, berkuasa di Pucangan, Buahan (Tabanan) dengan diberikan rakyat sebanyak 40.000 orang. Sehingga sanggup dipastikan berdirinya Kerajaan Tabanan yaitu pada tahun 1343 Masehi atau tahun Caka 1265.
Daftar Nama Kerajaan Di Pulau Bali Daftar Nama Kerajaan Di Pulau Bali Reviewed by dannz on 9:16 AM Rating: 5